Pernahkah anda terpikir bahwa sebenarnya Sepp Blatter adalah seorang
mutan? Observasi empirik yang saya lakukan terhadap Presiden FIFA
tersebut menemukan kesimpulan bahwa Blatter bukanlah manusia biasa.
Lalu
sebagai mutan, apa kekuatan super Blatter? Membuat semua orang benci
kepadanya, namun di saat yang bersamaan tetap antusias menyambut Piala
Dunia.
Belum pernah ada sosok di dunia sepakbola di abad 21 yang
begitu tidak disukai secara aklamasi seperti Blatter. Bahkan Patung
Pancoran punya lebih banyak penggemar dibanding pria asal Swiss
tersebut. Menyukai Blatter sama seperti menyukai Chris Brown: anda belum
tahu kelakuannya seperti apa. Tanya saja Rihanna.
Kontroversi
selalu merebak di sekeliling Blatter, dari mulai pernyataannya yang
sexist mengenai para pesepakbola perempuan seharusnya mengenakan celana
yang lebih pendek lagi, hingga berbagai tuduhan mengenai penunjukan
Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Blatter juga adalah
orang yang mengatakan bahwa di negara-negara Amerika Latin, John Terry
akan diberikan applaus karena punya hubungan di luar nikah dan solusi
untuk mengatasi rasisme di lapangan sepakbola adalah dengan berjabat
tangan di akhir pertandingan.
Pendeknya, Blater bisa menjadi penulis best-seller jika menerbitkan buku yang berjudul "Apa yang Seharusnya Tidak Dikatakan oleh Presiden FIFA".
Biasanya
jika satu pihak tidak disukai, maka mereka yang tidak suka akan menolak
untuk membeli dan menggunakan karya atau produk dari orang tersebut.
Liverpool dan The Sun, misalnya.
Inilah hebatnya
Blatter. Tidak ada yang suka kepadanya, namun saya berani bertaruh,
tidak satu pun orang yang benci kepada Blatter akan menolak menonton
Piala Dunia yang jelas adalah produk FIFA dan diselenggarakan dengan
restu Blatter.
Presenter acara talkshow Last Week Tonight di
Amerika Serikat, John Oliver, beberapa hari lalu membawakan sebuah
segmen yang membandingkan realita mengenai FIFA dan animo para penggila
sepakbola yang tidak peduli dengan fakta tersebut dan larut dalam
euforia pesta akbar sepakbola.
Bahkan di penghujung program yang
ia bawakan, Oliver yang orang Inggris tersebut mengatakan bahwa tak
peduli betapa tidak suka ia terhadap FIFA yang ia tuding menyerupai
mafia, ia tetap akan menyambut dengan semangat Piala Dunia yang akan
segera dimulai.
sumber http://sport.detik.com/pialadunia2014/read/2014/06/12/154734/2606474/1584/daya-magis-piala-dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar