Kamis, 12 Juni 2014

Daya Magis Piala Dunia

Pernahkah anda terpikir bahwa sebenarnya Sepp Blatter adalah seorang mutan? Observasi empirik yang saya lakukan terhadap Presiden FIFA tersebut menemukan kesimpulan bahwa Blatter bukanlah manusia biasa.

Lalu sebagai mutan, apa kekuatan super Blatter? Membuat semua orang benci kepadanya, namun di saat yang bersamaan tetap antusias menyambut Piala Dunia.

Belum pernah ada sosok di dunia sepakbola di abad 21 yang begitu tidak disukai secara aklamasi seperti Blatter. Bahkan Patung Pancoran punya lebih banyak penggemar dibanding pria asal Swiss tersebut. Menyukai Blatter sama seperti menyukai Chris Brown: anda belum tahu kelakuannya seperti apa. Tanya saja Rihanna.

Kontroversi selalu merebak di sekeliling Blatter, dari mulai pernyataannya yang sexist mengenai para pesepakbola perempuan seharusnya mengenakan celana yang lebih pendek lagi, hingga berbagai tuduhan mengenai penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Blatter juga adalah orang yang mengatakan bahwa di negara-negara Amerika Latin, John Terry akan diberikan applaus karena punya hubungan di luar nikah dan solusi untuk mengatasi rasisme di lapangan sepakbola adalah dengan berjabat tangan di akhir pertandingan.

Pendeknya, Blater bisa menjadi penulis best-seller jika menerbitkan buku yang berjudul "Apa yang Seharusnya Tidak Dikatakan oleh Presiden FIFA".
Biasanya jika satu pihak tidak disukai, maka mereka yang tidak suka akan menolak untuk membeli dan menggunakan karya atau produk dari orang tersebut. Liverpool dan The Sun, misalnya.

Inilah hebatnya Blatter. Tidak ada yang suka kepadanya, namun saya berani bertaruh, tidak satu pun orang yang benci kepada Blatter akan menolak menonton Piala Dunia yang jelas adalah produk FIFA dan diselenggarakan dengan restu Blatter.

Presenter acara talkshow Last Week Tonight di Amerika Serikat, John Oliver, beberapa hari lalu membawakan sebuah segmen yang membandingkan realita mengenai FIFA dan animo para penggila sepakbola yang tidak peduli dengan fakta tersebut dan larut dalam euforia pesta akbar sepakbola.

Bahkan di penghujung program yang ia bawakan, Oliver yang orang Inggris tersebut mengatakan bahwa tak peduli betapa tidak suka ia terhadap FIFA yang ia tuding menyerupai mafia, ia tetap akan menyambut dengan semangat Piala Dunia yang akan segera dimulai.

sumber http://sport.detik.com/pialadunia2014/read/2014/06/12/154734/2606474/1584/daya-magis-piala-dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar